nama : indra octadwianto
kelas : 3ia04
npm : 53411602
Latar Belakang Masalah
Gunung berapi adalah salah satu bentuk timbulan di muka bumi yang pada umumnya berupa sebuah kerucut raksasa, kerucut terpancung, kubah, ataupun bukit yang diakibatkan oleh penerobosan magma ke permukaan bi. Gunung berapi memberikan panorama yang sangat indah bagi orang yang melihatnya, memberikan kesejukan dan manfaat bagi orang-orang yang tinggal di sekitar gunung, tanahnya subur sehingga cocok digunakan untuk pertanian. Namun, ketika gunung ini meletus maka ini akan menjadi petaka. Hingga saat ini, kejadian gunung berapi meletus masih merupakan misteri bagi manusia. Bencana ini juga tidak sedikit memakan korban.
Suburnya tanah di daerah pegunungan ini menyebabkan masyarakat selalu mencoba bertahan, walaupun gunung berapi sudah menunjukkan keaktifannya. Alasan masyarakat enggan mengungsi adalah karena belum menyelesaikan pekerjaan masing-masing. Misalnya mencari pasir, pergi ke ladang, hingga mengerjakan pekerjaan rumah. Kendati saat bencana datang masyarakat cendrung
menjadi tak terkontrol, terkejut, panik, dan salah bertindak seperti mendahulukan anak-anak untuk diselamatkan saat tim penyelamat datang dan akhirnya menjadi korban.
Dilihat dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap bencana alam gunung meletus sangat kurang. Salah satu solusinya adalah dengan mencoba menerapkan game sebagai media penyampaian informasi, karena game merupakan salah satu media hiburan dan pengetahuan yang cendrung lebih disukai dan tidak membosankan karena alurnya yang menarik. Hal ini dikarenakan selain bersifat permainan, game juga memiliki unsur multimedia dan dengan menggunakan gabungan dari tiga media yaitu gambar, suara, dan teks diharapkan dapat lebih mudah diserap.
Game sejenis sudah ada sebelumnya, diantaranya Game Tutula : Legenda Sebuah Gunung Berapi dan Volcano Explorer, namun menurut observasi yang 2 dilakukan pada game – game tersebut hanya fokus pada pencarian poin saja dan belum dapat menyampaikan informasi mengenai intruksi atau langkah-langkah terhadap penyelamatan bencana gunung meletus, dan pergerakan karakter utama
gamenya yang kurang interaktif. Oleh karena itu penelitian ini menawarkan sebuah game strategi baru dengan mengintegrasikan pemberian alur cerita setiap level berupa petualangan terdekat menyelamatkan masyarakat dan pemberian logistik baik menggunakan transportasi mobil maupun helikopter yang menggunakan algoritma A* dalam proses pencarian jalan terdekatnya. Dengan begitu, diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu pemahaman pengguna mengenai bencana alam gunung meletus.
Gambar 2.1 Halaman Pembuka Utama Blender
Pada
halaman pembuka utama blender ini
akan ditampilkan objek kubus,
objek kubus dapat di ubah sesuai keinginan pengguna blender.
24.2 Rancangan Pembuatan Objek
Pembuatan animasi pembelajaran materi Siklus
Hidrologi ini memerlukan beberapa objek seperti Gunung, Pohon Kelapa, Awan,
Laut, Hujan, Petir, Salju dan Matahari dalam sebuah animasi.
a.
Pembuatan Objek Gunung
Gambar
2.2 Add Mesh Plane
Gambar 2.3 Plane yang Sudah Dibagi Sisi dengan Subdivide
Gambar 2.4 Perubahan Propotional Editing menjadi
Enable
Gambar 2.5 Objek Gunung
Tahap
selanjutnya untuk pemberian Texture ubah Object Mode menjadi Edit Mode. Langkah
pertama harus dengan pemberian material. Select Objek yang ingin diberi Material.
Dapat dilihat pada gambar 2.6. Hasil pemberian Material dapat dilihat pada
gambar 2.7.
Gambar 2.7 Hasil Pemberian Material
Selanjutnya
pemberian texture dengan pilih Texture
pilih New untuk penambahan Texture. Dapat dilihat pada gambar 2.8.
dan hasil pemberian texture dapat
dilihat pada gambar 2.9.
Gambar
2.8 Pemberian Texture
Gambar 2.9 Gunung yang Sudah Diberi Texture
Penutup
A. Kesimpulan
Gunung meletus merupakan suatu bencana alam yang sangat dasyat. Sudah banyak manusia yang tewas pada bencana alam ini. Pada saat terjadi gunung meletus banyak bahaya langsung yang dirasakan penduduk sekitar yaitu leleran lava, aliran piroklastik/ awan panas, jatuhan piroklastik, lahar letusan, dan gas vulkanik beracun. Bahaya sekunder yang terjadi pada saat atau setelah terjadi gunung meletus yaitu lahar hujan, banjir bandang, dan longsoran vulkanik.
B. Saran
Sebaiknya di setiap gunung api yang masih aktif ada pos pengawasan yang dilengkapi dengan alat-alat pemantauan yang akurat. Informasikan atau komukasikan segala tanda bahaya yang diperoleh sedini mungkin kepada masyarakat atau melalui kepala desa masing-masing. Buat sirene tanda bahaya untuk mengingatkan penduduk untuk segera mengungsi bila keadaaan tambah gawat. Pembuatan sungai yang khusus untuk aliran lahar dan membuat tanggul yang kokoh untuk melindungi desa dari aliran lahar.
Gunung meletus merupakan suatu bencana alam yang sangat dasyat. Sudah banyak manusia yang tewas pada bencana alam ini. Pada saat terjadi gunung meletus banyak bahaya langsung yang dirasakan penduduk sekitar yaitu leleran lava, aliran piroklastik/ awan panas, jatuhan piroklastik, lahar letusan, dan gas vulkanik beracun. Bahaya sekunder yang terjadi pada saat atau setelah terjadi gunung meletus yaitu lahar hujan, banjir bandang, dan longsoran vulkanik.
B. Saran
Sebaiknya di setiap gunung api yang masih aktif ada pos pengawasan yang dilengkapi dengan alat-alat pemantauan yang akurat. Informasikan atau komukasikan segala tanda bahaya yang diperoleh sedini mungkin kepada masyarakat atau melalui kepala desa masing-masing. Buat sirene tanda bahaya untuk mengingatkan penduduk untuk segera mengungsi bila keadaaan tambah gawat. Pembuatan sungai yang khusus untuk aliran lahar dan membuat tanggul yang kokoh untuk melindungi desa dari aliran lahar.
0 komentar:
Posting Komentar